TENTANG BULELENG DAN SINGARAJA

Kabupaten Buleleng adalah salah satu kabupaten terluas di provinsi Bali yang terletak di bagian utara pulau Bali. Ibu kotanya adalah kota Singaraja. Buleleng berdiri di wilayah seluas 1.364,73 km2. Buleleng memiliki garis Pantai terpanjang yaitu 157 km. Pada 2024 jumlah penduduk Kabupaten Buleleng adalah 826.193 jiwa menjadikannya kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak di provinsi Bali.

Sebagian besar wilayah Kabupaten Buleleng merupakan daerah dataran tinggi; berbukit dan bergunung membentang di bagian selatan, sedangkan di bagian utara, yakni sepanjang pantai merupakan dataran rendah.

SEJARAH BULELENG

Sebelumnya wilayah di Bali Utara ini dikenal dengan Den Bukit, sampai akhirnya wilayah ini disatukan oleh seorang bernama I Gusti Anglurah Panji Sakti dari Wangsa Dalem Sagening dengan cara menyatukan seluruh wilayah-wilayah di Bali Utara.

Kemudian I Gusti Anglurah Panji Sakti menguasai seluruh wilayah Bali Utara/Den Bukit dan mulai memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke Blambangan Banyuwangi. Setelah wafatnya I Gusti Ngurah Panji Sakti pada tahun 1704, Kerajaan Buleleng mulai goyah karena perebutan kekuasaan, ditambah lagi wilayah jajahan mulai memberontak dan melakukan perlawanan seperti pemberontakan.

SIMBOL KOTA SINGARAJA

PATUNG “SINGA AMBARA RAJA” (PATUNG SINGA BERSAYAP)

Singa Ambara Raja (Singa Bersayap) adalah lambang Kabupaten Buleleng. Patung Singa Ambara Raja didirikan di titik 0 kota Singaraja, tepatnya di tengah pertigaan depan kantor Bupati Kabupaten Buleleng.

Patung tersebut dibangun di atas fondasi berbentuk segi lima yang melambangkan lima prinsip falsafah negara Indonesia yang disebut Pancasila, yaitu:

  1. Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa.
  2. Asas Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
  3. Asas Persatuan Indonesia.
  4. Asas Kedaulatan Rakyat yang dipimpin oleh hikmat Permusyawaratan Perwakilan Rakyat
  5. Asas Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Singa Bersayap memiliki dua sayap yang terdiri dari 17 bulu panjang yang melambangkan tanggal 17, tanggal Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945. Singa sedang memegang sejenis jagung, dalam bahasa Bali disebut “Jagung Gembal” sebanyak 8 helai daun yang melambangkan bulan Agustus, bulan kemerdekaan Indonesia. Jagung terdiri dari 45 butir melambangkan tahun 1945, tahun kemerdekaan Indonesia. Semuanya digabungkan untuk melambangkan hari, bulan, dan tahun proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945.

Semboyan “Singa Ambara Raja” mewakili semangat kepahlawanan masyarakat Buleleng. Dimana, Patung ini ditopang oleh 9 kelopak bunga teratai yang melambangkan 9 kecamatan (Kecamatan) di Buleleng. Tiga ikan gajah melambangkan kekuatan, kebijaksanaan, dan kemampuan masyarakat Buleleng. Tiga permata cerah melambangkan kewaspadaan dan kesiapan untuk menghadapi segala macam kemungkinan. Tahun kelahiran Singaraja adalah 30 Maret 1604.

 

Kota Pendidikan

Buleleng merupakan salah satu wilayah di Bali yang terkenal dengan sebutannya yakni Kota Pendidikan. Memasukin tahun 1980-an didirikan Fakultas Keguruan (FKG) yang merupakan salah satu bagian fakultas dari Universitas Udayana. Tahun 1993, berubah menjadi STKIP Negeri Singaraja. Setelah perjalanan panjang STKIP berubah menjadi IKIP Negeri Singaraja pada tahun 2021 dan hingga saat ini dikenal dengan Universitas Pendidikan Ganesha yang terletak di Kota Singaraja.

 

Destinasi Pariwisata

Beberapa tempat pariwisata yang ada di kabupaten Buleleng, diantaranya:

  • Air Sanih
  • Air terjun Gitgit
  • Air Terjun Sing Sing
  • Air Terjun Sekumpul
  • Air Terjun Aling-Aling
  • Danau Buyan
  • Danau Tamblingan
  • Gedong Kirtya (perpustakaan lontar)
  • Pantai Lovina
  • Jagaraga
  • Pura Beji Sangsit
  • Wisata spiritual di Pura Tirta Sudhamala, Pura Taman Alit dan Pura Patirtaan Lingga Pawitra di Desa Adat Banyuasri
  • Desa Sawan (tempat pembuatan alat musik Gamelan).
  • Pura Batu Bolong
  • Pura Meduwe Karang
  • Pura Ponjok Batu
  • Desa Tua Sembiran
  • Desa Tua Julah
  • Desa Beratan (tempat produksi perhiasan emas dan perak)
  • Desa Banyuning (terkenal karena kerajinan tembikar)
  • Kuburan Belanda
  • Pemandian Air Panas Banjar
  • Wihara Brahmavihara Arama Banjar (terbesar di Bali)
  • Pura Pulaki
  • Pura Melanting
  • Pura Pabean
  • Pura Pemuteran
  • Pura Celukterima
  • Pulau Menjangan
  • Desa Munduk
  • Desa Wanagiri
  • Desa Les (Desa Destinasi Wisata Terbaik 2024)
  • Pemuteran
  • Pantai Penimbangan
  • Taman Nasional Bali Barat
  • Bendungan Titab dan Bendungan
  • Air Sanih
  • Pelabuhan Buleleng
  • Wisata Durian Bestala
  • Agrowisata Anggur, Durian dll.